Harga Rumah di Jakarta Alami Penurunan! Simak Datanya
Jakarta – Pada kuartal III tahun 2024, harga rumah di wilayah Jakarta mengalami penurunan. Kondisi ini membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk memiliki hunian, terutama di ibu kota.
Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome, mengungkapkan bahwa penurunan harga rumah terjadi di berbagai kawasan di Jakarta, salah satunya disebabkan oleh persaingan harga di area yang sama.
"Berdasarkan data terbaru, tren ini konsisten dengan kuartal sebelumnya. Penurunan harga memberikan peluang besar bagi pembeli rumah pertama, terutama karena harga rumah sedang mengalami fluktuasi. Hampir semua area di Jakarta mencatat penurunan harga untuk berbagai tipe rumah. Faktor utamanya adalah persaingan harga di lokasi yang sama," ujar Dara dalam pernyataannya pada Kamis (14/11/2024).
Menurut laporan Pinhome Home Value Index (PHVI), tipe rumah dengan ukuran kecil atau sama dengan 54 mengalami penurunan harga di hampir seluruh wilayah Jakarta. Hal ini menjadi kesempatan yang baik, mengingat tipe tersebut biasanya menjadi pilihan utama pembeli rumah pertama.
Sebagai contoh, di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, rumah tipe kecil mengalami penurunan harga hingga 8%. Di sisi lain, wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, juga mencatat penurunan sebesar 8% untuk tipe rumah yang sama. Fenomena ini didorong oleh persaingan ketat dalam segmen rumah minimalis dengan akses motor.
Pada tipe rumah 121-200 di Cilincing, Jakarta Utara, harga turun hingga 13% akibat persaingan antar properti di sekitar wilayah tersebut. Sementara itu, rumah dengan tipe lebih besar atau sama dengan 201 di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengalami penurunan harga sebesar 9%. Kondisi ini didorong oleh kompetisi di pasar rumah mewah di daerah Kebagusan.
Di sisi lain, harga rumah di wilayah luar Jakarta justru menunjukkan kenaikan. Di Bandung, misalnya, rumah tipe 54 mencatat kenaikan harga sebesar 10%, terutama di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung Barat. Namun, untuk rumah tipe 121-200, terjadi penurunan harga sebesar 5% di Kota Bandung.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur (kecuali Kota Malang), harga rumah terus meningkat. Di Semarang, rumah tipe 121-200 mengalami kenaikan harga hingga 8%, sedangkan di Sidoarjo dan Surabaya, tipe rumah kecil atau sama dengan 200 mencatat kenaikan harga sebesar 5%. Di Bali, harga rumah tipe 121-200 di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung naik sebesar 2%.
"Dari data ini, kami melihat bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk memulai perjalanan memiliki rumah. Pemerintah juga tengah mengupayakan rencana penghapusan pajak di sektor perumahan. Oleh karena itu, penting untuk membekali diri dengan wawasan properti, mengatur anggaran secara bijak, dan berkonsultasi dengan para ahli di bidang ini," tambah Dara.
Share